KELUAR DARI ZONA NYAMAN MALAH NAMBAH MASALAH, TAPI…

Sandi Gusma
5 min readJun 7, 2021

--

Leaving Your COMFORT ZONE & Embrace Your PROBLEM SOLVING

Masih ingat dengan 7 langkah BHGIA (Biar Hidup Gak gitu-gitu Aja) dipostingan sebelumnya? Langkah pertama yaitu sering-sering cari masalah.

Kita ingatkan sedikit pembahasannya :

Kapan sih kita terakhir belajar sesuatu yang benar-benar kita bisa ambil pelajarannya? Pas Sekolah dasar, menengah atau sekolah tinggi? Atau saat kita mendapatkan masalah ?

Umumnya tiap orang bisa mengeluarkan potensi terbaiknya saat menghadapi dan mengatasi masalah. Dengan berbagai hasil akhirnya, baik mendapatkan solusi atas masalah atau gagal menyelesaikan masalah, orang cenderung mendapatkan ‘pelajaran’ darinya.

Hal diatas menurut para ahli disebut dengan Problem Base Learning. Sebuah cara untuk membaca kondisi, mengenali masalah, menemukan solusi dan mengeluarkan potensi terbaik setiap diri. Proses diatas membuat kita mempunya proses problem solving yang membuat hidup tidak akan terasa datar.

Nah cari masalah disini yang dimaksud adalah terus mengenali, mencari feedback dari setiap kondisi, untuk mendapatkan “apa lagi” yang bisa kita perbaiki. Tidak usah jauh-jauh mencari keluar diri apalagi sibuk mengurusi masalah orang lain, cukup mulai dari dalam diri.

Dengan kalimat yang lebih sering kita dengar “leaving your comfort zone” akan membawa kita ke dalam masalah baru yang kita ubah menjadi tantangan baru bahkan menjadi peluang baru yang mendatangkan kondisi dan “hidup” yang baru.

Ada dua tema besar yang akan dibahas dilangkah pertama ini yaitu :

Leaving Your Comfort Zone dan Problem Solving

Baik kita bahas yang pertama dulu, kenapa kita harus keluar dari zona nyaman yang biasanya malah melahirkan masalah baru dan tantangan baru. Kita harus tahu dulu kapan kita ada di zona zaman, indikasinya apa yang menandainya ? kita kupas menggunakan tools Flow Model

Kita bisa lihat gambar berikut ini :

(dari Finding Flow by Mihaly Csikszentmihalyi, copyright © 1997, 1998, 2007).

Jika kita melihat model diatas, zona nyaman biasanya muncul ada di area Control dan Relaxation. Control itu terjadi saat skill kita berada di atas tingkat masalah/tantangan yang kita hadapi. Tingkat skill kita tinggi sementara tingkat masalahnya sedang. Maka yang terjadi adalah bisa menguasai tantangan dan merasakan kendali penuh atas keadaan.

Nah sementara itu relaxation muncul saat kemampuan kita tinggi dan masalah yang dihadapi rendah. Besarnya gap antara skill dan tantangan menghasilkan kondisi- kondisi diatas.

Control = Kemampuan Tinggi — Tantangan Sedang

Relaxation = Kemampuan Tinggi — Tantangan Rendah

Nah kondisi Control & Relax ini biasanya menghadirkan kenyamanan yang relatif diinginkan banyak orang karena dianggap membawa kebahagian. Tapi.. jika kita mengalaminya kelamaan, kondisi ini bakal membawa kita pada kondisi stagnan tanpa perubahan. Secara perkembangan diri tidak beranjak kemana-mana, dari sisi tantangan tidak ada yang baru, semua relatif sudah sangat dikuasai.

Bukan tidak mungkin jika terlalu lama tidak hanya control & relax yang dirasakan, tapi bergeser ke zona boredom yang berlarut-larut. Zona yang penuh dengan kebosanan dan kejenuhan membuat kita seperti buntu dan terpaku.

Untuk itu kita perlu masalah baru, tekanan baru, tuntutan baru, target baru dan tentunya tantangan baru. Paksa diri kita untuk selalu menaikkan target pencapaian jika nyaman sudah dirasakan. Dorong diri kita untuk kembalti “deg-degan” apakah kita bisa mengatasi tantangannya atau tidak. Naikkan standar diri kita untuk bisa “membangunkan” segala potensi diri yang selama ini diam karena nyaman.

Disaat tantangannya kita naikkan, begitu juga masalah yang hadir sebagai kesenjangan antara tingkat tantangan yang tinggi dengan tingkat kemampuan kita.

Lihat zona anxiety dan arousal diatas, ini adalah learning zone kita dimana setiap modal kemampuan di”strech” dan diupgrade untuk memenuhi tantangan yang ada. Walaupun kita merasakan kegelisahan dan “deg-deg”an sebagai indikasi yang baik sebagai arena untuk belajar.

Anxiety atau kegelisahan terjadi saat tingkat skill kita rendah dan tantangan yang tinggi, gap nya besar lebih-lebih dari kondisi khawatir. Tapi gelisah bisa bergani menjadi gairah saat kita mulai menaikkan tingkat skill dari rendah ke sedang. Coba lihat lagi model diatas, arousal terjadi saat tingkat tantangan tinggi dan tingkat skill sedang.

Anxiety = Tantangan Tinggi — Kemampuan Rendah

Arousal = Tantangan Tinggi — Kemampuan Sedang

Gelisah biasanya datang saat ada masalah, masalah hadir karena adanya gap antara kondisi sekarang dengan kondisi yang diharapkan. Gelisah sebagai tanda jika kita harus berubah secara terarah hingga gelisah berubah menjadi gairah.

Nah..pertanyaannya tinggal gimana cari tantangan baru dan kemampuan baru??

langkah BHGIA (Biar Hidup Gak gitu-gitu Aja) nomer dua bisa jadi jawaban. Yaitu Sering ambil punya orang.

Setiap orang punya masalahnya sendiri-sendiri dari mulai yang paling ringan hingga paling berat, dari lingkup paling kecil hingga paling luas. Berbagai cerita dan perjalanan orang sukses kita bisa baca dan hayati bahkan teladani. Ingat ..dihayati ..agar kita bisa menyelami dan merasakan kondisi diluar keseharian kita yang sedang Gitu-gitu aja untuk selanjutnya bisa diikuti.

Boleh menyelami dari sebuah biografi, buku fiksi atau non fiksi, video inspirasi dan berbagi bentuk media lainnya. Boleh mengikuti jejak para founder, pemimpin, tokoh atau siapapun yang bisa kita ambil pelajaran darinya. Ambil tantangan yang kita ikuti dan teladani.

Sering-sering kita ambil setiap perjalanan dan pelajaran punya orang. Karena disaat yang sama kita akan mendapatkan jalan cerita baru, jalan hidup baru yang membawa kita ke pengalaman dan cara hidup yang baru. Yang pada akhirnya menjadi proses kita mengasah kemampuan baru.

Langkah BHGIA nomer enam juga bisa menjadi jawaban tambahan, yaitu Banyakin Main

Cari kenalan baru & tempat main baru. Kenalan baru tidak harus orang, mungkin kenal dengan skill baru dan kita nimbrung dengan komunitas dan lingkungan baru.

Orang baru jadi bonus saat kita lakukan langkah ini. Orang baru jadi partner untuk mendapatkan tantangan baru, bisa jadi jalan mendapatkan arena bermain baru, kompetisi dan hasil yang baru.

Main disini tidak hanya ikut jalan-jalan melihat pemandangan baru, tapi main ikut dalam arena baru, aturan baru, level tantangan baru, bonus dan poin kehidupan yang baru. Hal-hal tersebut akan membawa kita pada satu keseruan baru.

Setiap level tantangan baru punya bonus dan poin-poin baru, setiap poin baru akan menambah level kemampuan baru, setiap kemampuan baru akan menjadi modal diri kita menjadi yang versi yang terbaru. itu yang membuat hidup menjadi lebih seru.

So..selamat mencoba kembali mencari tantangan baru, dan paksakan diri untuk menjadi best version terbaru.

--

--

Sandi Gusma
Sandi Gusma

Written by Sandi Gusma

15 years Experience as Learning & Growth Partner.

No responses yet